Banyak desa di Kabupaten Boyolali memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, hampir di semua desa di Kabupaten Boyolali telah dibentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Saat ini, terdapat 219 Bumdes yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali.
Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa Bumdes mengalami kemunduran. Alih-alih meningkatkan perekonomian desa, beberapa di antaranya justru menjadi beban. Fenomena ini mendorong Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali untuk turun tangan.
Kabid Pengembangan Perekonomian Potensi Desa dan Teknologi Tepat Guna Dispermasdes Boyolali, El Ridnia Mariska Luwarno, menjelaskan bahwa Bumdes sebenarnya dapat menggerakkan perekonomian desa.
Pada tahun 2022, terdapat 214 Bumdes dengan rincian: 69 Bumdes dalam kriteria dasar, 117 Bumdes dalam kriteria tumbuh, 21 Bumdes dalam kriteria berkembang, dan 7 Bumdes dalam kriteria maju.
Setahun kemudian, jumlah Bumdes bertambah menjadi 219 unit dengan rincian: 68 Bumdes dalam kriteria dasar, 123 Bumdes dalam kriteria tumbuh, 18 Bumdes dalam kriteria berkembang, dan 10 Bumdes dalam kriteria maju.
“Selama dua tahun itu (2022-2023), mayoritas Bumdes masuk dalam kriteria tumbuh. Hal ini disebabkan oleh belum berjalannya unit usaha yang dikelola Bumdes,” ungkap El Ridnia.
Hasil monitoring dan evaluasi Dispermasdes Boyolali menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan Bumdes mati suri.
Faktor-faktor tersebut meliputi masalah manajemen, inovasi pengembangan usaha, kesulitan dalam membangun organisasi yang solid dan berkualitas, serta pendampingan pemanfaatan teknologi tepat guna yang belum maksimal.
Selain itu, pendampingan pasar desa dan unit ekonomi desa juga belum berjalan dengan baik.
“Jadi, perlu memaksimalkan potensi dan strategi dengan melibatkan berbagai stakeholder,” jelas El Ridnia. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah Bumdes yang mangkrak adalah dengan mendirikan Pojok Layanan Komunikasi BUMDes.
“Hasilnya, ada beberapa Bumdes yang berhasil mengelola kegiatan usahanya,” tambah El Ridnia. (HEV/AZR)