Halo Sobat! Siapa yang tidak pernah mengunjungi pasar tradisional? Tempat ini bukan hanya pusat transaksi ekonomi rakyat, tetapi juga cermin kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
Melansir dari https://dlhbangkabelitung.id/, di balik hiruk-pikuknya, pasar tradisional sering dihadapkan pada satu persoalan klasik, yakni sampah yang menumpuk dan sulit terkelola dengan baik.
Masalah ini tidak hanya mengganggu kenyamanan pengunjung, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Lalu, bagaimana strategi untuk mengatasinya? Yuk, kita bahas bersama!
1. Edukasi dan Kesadaran Pedagang serta Pengunjung
Langkah pertama yang sangat penting adalah meningkatkan kesadaran semua pihak yang terlibat di pasar, baik pedagang maupun pembeli. Banyak pedagang belum memahami dampak jangka panjang dari sampah yang dibuang sembarangan. Oleh karena itu, pengelola pasar bersama dinas terkait dapat mengadakan sosialisasi rutin tentang pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah.
Selain itu, bisa juga dilakukan program sederhana seperti lomba kebersihan antarblok pasar. Dengan cara ini, Sobat tidak hanya menumbuhkan kesadaran, tetapi juga menciptakan semangat kompetitif yang positif di kalangan pedagang.
2. Penerapan Sistem Pemilahan Sampah
Sampah di pasar tradisional umumnya terdiri dari dua jenis: sampah organik (seperti sisa sayur, buah, dan makanan) dan sampah anorganik (plastik, kertas, dan kemasan). Untuk mengatasinya, perlu diterapkan sistem pemilahan sampah sejak dari sumbernya.
Pengelola pasar dapat menyediakan tempat sampah terpisah dengan warna berbeda dan memberi label yang mudah dipahami. Misalnya, tempat sampah hijau untuk bahan organik dan kuning untuk bahan anorganik. Dengan cara ini, proses daur ulang akan lebih mudah dilakukan dan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir bisa berkurang secara signifikan.
3. Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Kompos
Sobat pasti tahu, sebagian besar sampah pasar berupa sisa bahan makanan yang masih bisa diolah kembali. Nah, strategi selanjutnya adalah mengubah sampah organik menjadi kompos.
Pihak pengelola pasar bisa bekerja sama dengan kelompok lingkungan atau lembaga pengelola sampah untuk mendirikan bank sampah atau tempat pengomposan sederhana. Kompos yang dihasilkan bisa digunakan untuk tanaman hias di sekitar pasar, atau bahkan dijual kembali untuk menambah pemasukan pengelola pasar.
4. Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Salah satu sumber sampah terbesar di pasar adalah kantong plastik. Oleh karena itu, upaya pembatasan penggunaannya menjadi langkah penting. Pengelola pasar bisa memberlakukan kebijakan agar pedagang dan pembeli membawa tas belanja sendiri (reusable bag).
Selain itu, pedagang juga bisa diarahkan untuk menggunakan pembungkus ramah lingkungan, seperti daun pisang, kertas daur ulang, atau wadah yang bisa dipakai ulang. Dengan kebijakan ini, Sobat turut membantu mengurangi pencemaran plastik yang sulit terurai.
5. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Komunitas Lingkungan
Masalah sampah tidak bisa diatasi sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah daerah, pengelola pasar, dan komunitas lingkungan. Pemerintah dapat memberikan dukungan berupa fasilitas pengangkutan sampah yang rutin, sementara komunitas bisa membantu dalam pelatihan dan edukasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Sobat juga bisa ikut berperan, misalnya dengan bergabung dalam kegiatan gotong royong membersihkan area pasar atau mengedukasi orang di sekitar tentang pentingnya memilah sampah.
Masalah sampah di pasar tradisional memang tidak mudah diatasi, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan strategi yang tepat, kolaborasi berbagai pihak, dan kesadaran bersama, pasar tradisional bisa menjadi tempat yang bersih, nyaman, dan tetap menjadi kebanggaan masyarakat.
Sobat, menjaga kebersihan pasar bukan hanya tanggung jawab pengelola atau petugas kebersihan, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Yuk, mulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya dan membawa tas belanja sendiri! Dari langkah sederhana itu, perubahan besar bisa dimulai.
Dapatkan informasi menarik lainnya seputar berita dan tips pelestarian lingkungan dengan mengakses https://dlhbangkabelitung.id/ sebagai laman resmi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bangka Belitung. Semoga bermanfaat.